desa budaya


Pernah membayangkan seandainya di tengah hiruk pikuk kota besar masih ada 80 Ha areal persawahan? Dan disana kita bisa menghirup udara segar sepuasnya? Sambil jalan santai menyusuri sawah bersama keluarga? Dan yang tepenting gratis alias tanpa dipungut biaya sepeserpun?
Namanya Desa Budaya Kertalangu. Terletak di kawasan Sanur, 20 menit dari Kuta, 10 menit dari rumah saya, ;) Areal persawahan milik warga sekitar dimanfaatkan dengan baik untuk sarana rekreasi keluarga yang murah dan sehat. Disediakan jalur untuk jogging track berupa lantai semen sepanjang 4 km menyusuri areal persawahan, yang disetiap 500m ada halte berupa saung kecil untuk singgah dan istirahat. Menyusuri areal persawahan sambil berlari2 kecil sepanjang 4km dimana mata kita dimanjakan oleh pemandangan hijau persawahan dan biru langit membuat kita tidak mudah lelah. Sepanjang perjalanan kita menyaksikan petani yang sedang membajak sawah, merasakan desir angin sepoi sepoi, atau gemericik kucuran air. Dan ingat, ini ditengah kota Denpasar! Hingar bingar Kuta dan segala isinya sangat tidak terasa disini!
Setelah puas menyusuri sawah kita bisa mampir di warung2 sekedar minum es kelapa muda atau sarapan bubur ayam misalnya. Harganya sangat bersahabat, menunya juga sehat. Makan disini jauh lebih manusiawi keimbang makan di pizza hut :) Dilokasi ini terdapat pula kolam pancing, spa, panggung pertunjukan, tempat meeting, dll.
Bagi teman teman yang hendak berlibur ke Bali, sempatkanlah mengunjungi desa budaya ini. Liburan ke Bali gak melulu harus ke pantai Kuta lalu berfoto ria di depan HardRock hotels, atau berdugem2 ria di kamasutra xixixi... sorry, saya agak kecewa dgn kapitalis yang sekarang menggurita di pulau yang saya cintai ini. Tapi untungnya tidak semua warga mudah terbius oleh iming iming dollar mereka, contohnya warga Desa Ketalangu Denpasar ini. Salut!

82 komentar:

Unknown mengatakan...

info ini sangat berguna bagi saya yang paling suka lihat sawah...meskipun tiap hari macul...hehehe.

trus panggung budayanya on-nya tiap hari apa bang?

belly wijaya mengatakan...

@ suryaden
jadwal di panggung tergantung pesanan/booking terlebih dahulu, dan yg asyiknya seluruh penari kecak dan barongnya adalah petani dan warga desa itu sendiri :)

Anonim mengatakan...

menarik infonya...fotonya juga deskritif. ditunggu eksplorasi kota tercintanya. tentu masih banyak tempat2 eksotik yg belum kusingahi di bali. *wadow...bergaya deh*

eniwei, di jogja juga ada tapi ujudnya perkebunan salak pondoh. hehe...wisata sambil makan salak langsung petik dari pohonnya.

Anonim mengatakan...

wah, bisa buat referensi neh saat pergi ke BALI,,,,

CAtat dulku ah lokasinya......

makasih ya atas infonya....

Anonim mengatakan...

wah asyik jughaaaa tempatnya kang, kapan nich mau ngajak aku kesana kang

Anonim mengatakan...

indah nian temoatnya openuh dengan sawah nyang hijau

Anonim mengatakan...

ingin rasanya aku ke bali untuk melihat tempat itu kang, tapi apa daya duitku gag ada nih.....thanks for informasinya....wah jadheee duta pariwisata dong yah

Anonim mengatakan...

wah makasih infonya. setiap balik ke indonesia saya pasti liburan ke bali dan kadang bosan juga dg lokasi yg itu2 aja. kertalangu bisa jadi alternatif menarik nih. bisa piknik di saung bawa makanan sendiri?

Miss G mengatakan...

Wah...info yang sangat menarik dan berguna, saya pasti akan berkunjung ke sana, malahan tadi saya langsung sms sepupu yang tinggal di Bali menanyakan ttg desa budaya ini, dan jawabannya malahan, "ah masak siy ada, kita aja blum dengar", haha... weh ternyata ada untungnya jadi blogger wahahaha... dapat info lebih cepat dari sesama kawan blogger juga.

Thanks ya mas Belly!

Cebong Ipiet mengatakan...

hehhehehe saya lbh suka yg alami gt mas ketimbang di pantai
saya lbh suka pantai di selatan bali yg masih alami ketimbang kuta
saya lbh suka sawah ketimbang pantai
xixixixiix hayah lah emg depan rumah sawah

belly wijaya mengatakan...

@nirmana
yup Jogja salah satu kota yg saya selalu rindukan :)
@mie2nk
sama2, makasih juga dah berkunjung
@kang harry
ayo kang ke Bali, kita berjemur di persawahan :)
@ nita
bisa banged mbak, bawa makanan sendiri malah lebih hemat dan menyenangkan, tp agak repot bawanya kali ya? :)
@ -G-
memang lokasi ini belum banyak di ekploitasi utk khalayak, baru diresmikan bulan Juni/Juli 2008 kemaren. Masih fresh! :) Thx juga mbak -G-
@ Cebong Ipiet
klo ke Bali mbok ya dikabari mbak, kan kita bisa kopdar, :D Saya kan masuk fans beratmu...

DavidMIqbal mengatakan...

wah asyik juga y

YAYAN mengatakan...

ih kereeen bgt..mengingatkanku di daerah pasundan jaman kecil dl..iy tuh mas..bali dah di perkosa abis2an,ak kecewa jg..dah money oriented bgt..ayo rame2 kesana, biar mas belly puyeng nganter hihi..

Subagya mengatakan...

desa memang indah masih banyak pesona alam yang eksotis :D

Anonim mengatakan...

SAya juga hidup di desa kang :)..

Baidewei di foto atas, sampeyan yang mana kang?? :P..

Huehehehe...

Anonim mengatakan...

ceritanya back to nature ya om.... saya malah dah bosan dengan nature... :) kelamaan hidup di desa... :)

Anonim mengatakan...

hidup anak desa, ke tempatku aja kang tak ajak keliling sawah dan perkampungan :d

Anonim mengatakan...

kalau sy ke bali mungkin tempat yg sy cari rumahnya bang belly atau kang Nara... mayan bisa modok gratis...heheheh

Anonim mengatakan...

hiks...saya ikutan Kang Jaloe...kalo ke bali pasti 2 tokoh bloger bali: Kang Nara and Kang Belly yang saya jujug. Mayan...hehehe

Anonim mengatakan...

Wah untung saya tinggal di jogja yang masih byk sawah hehe... dan gak suka dng pizza :D

Anonim mengatakan...

jadi inget desa wisata mirip2 gini juga mas...

FATAMORGANA mengatakan...

setuju, ke Bali gak harus liat pantai mulu. Wah, jadi ingin ke sana nih.

Ivana mengatakan...

wuaaah...indahnya!!!nanti deh saya kunjungi kali kebetulan ke Bali...Hepi Nu Year yah...

Anonim mengatakan...

bang belly beruntung banget bisa lihat "rumput yang bergoyang".... kapan ya bisa main kesana?... ^^

saya buat main bola aja susanhnya minta ampun, unjung-unjungnya main futsal dengan rumput "buatan" bukan rumput ciptaan sang pecipta....

iri dengan bang belly.... xixixixix

"unjung aspal pondok gede - iwan fals"

Anonim mengatakan...

wah asyik nih kayaknya buat tempat rekreasi....
smoga kapan nanti bisa ke sana sekalian mampir ke rumah bang belly..hehe

Nyante Aza Lae mengatakan...

iya nih mass..
asyik banget piknuik ke t4 kek ginian..
mpe dit4, buka nasi bungkus hangat, ikan asin + sambel trasi n lalap...wuihhh

Anonim mengatakan...

yg sya liat dan nikmati tiap hari adalah suasana makam....(taman makam pahlawan...) seger juga bos...

Anonim mengatakan...

Jadi inget Mak di kampung nech,...
Padahal aku di tengah Hutan Pedalaman Kalimantan nech,...
Salam

~PakKaramu~ mengatakan...

Ya bener,

hiruk pikuk kota bagi pala pusing

kisah semu mengatakan...

wah, bang belly asyik baget ya...
kalo lagi bad mood bisa cari inspirasi di sana,,
kalo saya...
asep bus lagi, asep bus lagi,,
yang tinggal cuma batuknya doang...
huhuhu...
kapan ya bisa ke sana???

Anonim mengatakan...

weh bali emang pulo dwata... mas kalo kesana traktir diriku ya... termasuk penginapan...
hehehehehehe

Anonim mengatakan...

saya lebih salut dengan yang memposting hal ini :D

maaf suhu saya indak pernah jalan2 karena kata "sibuk" aja...hikzz :(, seperti diperbudak pekerjaan aja :-s

mending kerumahnya suhu aja yah :D

Anonim mengatakan...

wadaw..pingin banget ke situ, paling seneng bermain di alam..tapi jauh banget yak dari jakarta..

Anonim mengatakan...

sejuk segar

Anonim mengatakan...

Saya terakhir ke Bali tahun 2004 (udah lama banget yah). Nanti, kalo ada kesempatan ke sana lagi, saya pasti mampir ke tempat ini.

Anonim mengatakan...

waaaaaa... seru bgt pasti, sya plng suka main2 dialam trbuka...

Anonim mengatakan...

waaah itu yang perlu dilestarikan kang... siiip+mantabbb...

trims tas ikut crying-nya, hiks...

Anonim mengatakan...

lom pernah kesana :(

Anonim mengatakan...

Kayaknya syik deh ... berniat menikmati

Anonim mengatakan...

Adeemmmmmm,..kerennn....!!!!

Anonim mengatakan...

Aku paling suka jogging...ada JT nya...asyik kali...!!!!

Masuknya ke desa budayanya pake karcis juga nggak yaa...maksudnya bayaran berapa tuh...???

Anonim mengatakan...

kembali ke desa..
tapi sekarang desa - desa udah mulai komersil menjadi desa wisata

Anonim mengatakan...

Back to nature banget mas..
enak banget makan dengan suasana kayak gini..
serasa gimana gitu...
sayang mas belly gak ngajak2..

Vivi Renissa mengatakan...

Memang bener Mas, makan dengan suasana desa seperti itu membuat qt makan lebih lahap dan nikmat. Makanya sekarang banyak bgt restoran yg pake konsep suasana desa.

Jadi inget pas kemaren liburan di Cianjur...

Anonim mengatakan...

seneng memang hidup di desa yang tenang, hijau dan bebas polusi dan polisi...(loh)

Unknown mengatakan...

wah... semakin kepingin aja ke tempat itu,
nggak ada yang manggung juga nggak papa..., bisa untuk rapat juga nih...

Anonim mengatakan...

wah kayanya sibuk di tempat laen neh suhu :D

apa lagi semedi yakkk? :D

terkena dampak bencanakah suhu di sanur?

Anonim mengatakan...

mas belly apa kabarnya??? sehat kan??? masih sibuk di dunia nyata ya... semoga sukses aja deh...

Anonim mengatakan...

sekarang apa apa bisa dijual
tingal kreatip apa ngak

Mustiko.Dwipoyono mengatakan...

keren abis coy, jadi inget kampung halaman (walaupun kampung halaman ngak gitu-gitu amat seh0 tapi berasa sama lo (di ati ku) :D

lam kenal bro

Anonim mengatakan...

wah enak nya ke sawah..
salam kenal ya mba

Anonim mengatakan...

Ke mana aja, neh??? Kok lama ga nongol???

Senoaji mengatakan...

weleh weleh yang wisata kayak ginian emang perlu banget buat yang otaknya udah terbenam dalam lingkaran setan rutinitas. hmmmm...

tabiek
snoaji

Anonim mengatakan...

duh jadi inget rumah neh....coz jalan mnuju rumah anna ngelewatin ijonya persawahan gt...duh bener2 cuci mata deh dari kepenatan di surabaya.....home sweet home...untung deh di tengah2 panasnya surabaya..didepan anna pas ada taman kota, area hijau...jd ttp seger deh mata

Anonim mengatakan...

aaah Denpasar, kapan ya saya dan keluarga bisa ke sana (dan mampir ke Desa Budaya ini kemudian bertandang ke rumah mas Wijaya).

Anonim mengatakan...

Jadi pingin kesana bli..... biar anak2 pada tau tanaman padi... salah2 nanti mereka bilang "Rumput Nasi" kalo tidak diperkenalkan dari kecil... Kalo aku sih emang dari kampung.. he..he..

Anonim mengatakan...

menyegarkan sekali sesudah jalan kian kemari yang ditemui cuma obama dan pemilu. saya amat menyukai suasana alam seperti itu, selain untuk dinikmati keindahannya juga untuk merenung menyegarkan batin. salam dari bandung bli

Anonim mengatakan...

bos...seger fotonya...lebih seger lagi klo ada postingan baru...uwakakaka....sibuk berat bos...???

Anonim mengatakan...

wah suhu kok menghilang tanpa jejak gini yah :D bingung nyari ndak ketemu - ketemu :(

Anonim mengatakan...

Wew, seger seger amat ya...

enak banget menyusuri sawah..hehe

refreshing

Anonim mengatakan...

wah... lama amat yak...ngadem di fesbuk hihihi

Anonim mengatakan...

U/ casual cutie: masa Mas beli dipanggil mas hahahaha... gak salah tuh...

Boneka Horta mengatakan...

semoga saja komersialisasi tidak menyentuh desa itu..

Anonim mengatakan...

yuhuuuu, akhirnya nongol ke permukaan, emang ndak bosen toh suhu ene liat muka2 terus...kekekekek

Anonim mengatakan...

jadi pengen main kesana nih

Anonim mengatakan...

weh bali emang pulo dwata... mas kalo kesana traktir diriku ya... termasuk penginapan...
hehehehehehe

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan...

waOoo ada tempat rendamny juga... iyah masih segEr N hijau ,, nyaman pasti buat liburan,, tp ngomong2 ini mas belly isa kasih gratisan ama akuh g' ya :D heheh...

Anonim mengatakan...

salam kenal pak bely

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan...

ELO kk kok lum posting gi kk tibuk tah ^_^\\

enhal mengatakan...

malammmmm kang...saya baliikkkk lagiii...waduh pengeeeeen bangeeet duduk sambil teguk secangkir kopi di pematang sawah sambil melihat pengunungan.

Kumpulan Free Hosting And Domain mengatakan...

This blog very nice..
keren banget deh, kembangkan terus dan salut buat Anda.
Oh iyah di tempat saya ada daftar sponsor free hosting dan free domain silahkan di cek, khusus untuk Anda.

Salam Sukses..!!

the little master mengatakan...

Artikel yang menarik ..terimakasih brow

negeri hijau mengatakan...

nice post

thanks

ley wasp mengatakan...

jadi pengen jalan2 kesana...palagi guidenya mas belly...gratis ya???

emirsyah mengatakan...

Kangen juga dengan suasana pedesaan dengan sawah-sawahnya yang hijau. Kayaknya enak banget tuh makan di saung ditengah sawah yang mau panen. Kapan bisa merasakan lagi ya ?

tikno mengatakan...

Suasana yang jarang ada di negeri seberang.

Semoga budaya kita tidak tererosi oleh jaman

Star Alliances mengatakan...

ceritanya back to nature ya om.... saya malah dah bosan dengan nature... :) kelamaan hidup di desa... :)

RainTurb mengatakan...

Wah,senengnya denger ada tempat yang damai seperti itu di tengah2 padatnya kota

budiawanhutasoit mengatakan...

mampir...udah lama banget ga main ke sini :D

Agus@ kayu jabon mengatakan...

mampir nich...
menarik sekali blog anda dan saya menyukainya..
salam....

jus manggis murah mengatakan...

wah seru sekali yaa

distributor jelly gamat mengatakan...

mampir dulu ke blog ini