ketidakdewasaan atau... ?


Kemarin saya berdiskusi dengan rekan kerja tentang "masa depan". Tidak ada yang salah memang menurut kacamata masing2. Disatu sisi saya selalu dianggap 'trial and error' dalam menghadapi hidup. Tidak punya 'gambar besar 'tentang masa depan. Saya selalu bermain seperti anak-anak kecil dalam mengarungi hidup. Mungkin tidak semuanya akan saya tulis disini, tapi intinya adalah untuk bisa survive dalam hidup kita harus lebih 'dewasa', harus punya wawasan jauh kedepan tentang karir dan keluarga, dapat me-manage diri sendiri, dst. Itu menurut rekan saya dan memang 100% tidak ada yang salah.

Tapi saya hidup di dunia saya sendiri, dunia visual. Dunia yang dekat dengan proses 'trial and error'. Dunia yang membutuhkan 'sifat kekanak-kanakan' sebagai satu trigger (pemicu). Dan saya menikmatinya, atau terlena ?!  Entahlah... Tapi menurut saya tidak salah juga kalo saya terus ingin menjadi seperti anak-anak!!! karena ekspresi, keceriaan, keluguan, murni hanya ada dalam dunia anak. Kita yang sudah dewasa ini mungkin hanya berganti topeng setiap hari demi memenuhi tuntutan keadaan, situasi, dsb. Ada yang tidak setuju?

Kembali ke fokus... sifat kekanak-kanakan. Memang rekan saya itu adalah sosok panutan bagi kami, seorang yang mapan baik dari segi ekonomi, pendidikan maupun pemikirannya. Singkatnya dia telah menjadi "orang". Mungkin karena iba melihat saya yang "...dari doeloe begene-begene aja..." lalu mencoba berdiskusi dan berbagi tentang "hidup sehat" mencoba menularkan keberhasilannya. Lalu apakah saya mengiyakan saja? Seperti anak kecil yang diberi permen? Ya, tentu saja! Saya hanya bilang setuju, karena memang betul dan benar apa yang disampaikannya. Tetapi ternyata saya lebih suka belajar jika beliau tidak sedang bersama saya. Saya lebih senang memantaunya dari jauh, mengamati pergerakan usahanya. Sedangkan disaat yang sama saya masih bergumul dengan eksplorasi visual, mencoba lebih survive supaya bisa 'makan' untuk esok hari..  :-) 

Ya pada akhirnya, kita semua adalah anak-anak kecil yang masih ingin bereksplorasi bebas, ingin lebih kreatif, dan ingin mendapatkan penghargaan... :-)

Dan saya ingin terus menjadi anak-anak, manusiawi sekali ya!?

 

Ilustrasi diambil dari kaskus, menggambarkan (menurut saya) jujurnya anak anak dengan ‘ketidaktahuannya’ tentang makna jari tengah walau sekilas foto ini tampak menyayat hati!

30 komentar:

Anonim mengatakan...

pertamini plus dulu mas,alias kios bensin, hehehehe, komen lain menyusul setelah membaca

Anonim mengatakan...

Keduaxxxxx..
baca dulu...

Anonim mengatakan...

Saya juga masih anak-anak :D

JoVie mengatakan...

anak-anak kecil yang masih ingin bereksplorasi bebas, ingin lebih kreatif, dan ingin mendapatkan penghargaan... :-)
============
hal ini memang selalu ada dalam diri kita, kapanpun dan dimanapun...
fotonya bener2 menyayat hati..sedih ngelihatnya''..

DuDuGi mengatakan...

Kalo kejujuran dan kepolosan dari anak-anak harus ditiru. Tapi kalo perilaku anak-anak seperti d foto itu nggak bisa dianggap enteng. Anak belajar dari melihat dan mendengar. Dan itu langsung terekan tanpa filter di otak mereka.

Dalam hidup ini kita semakin dewasa dan belajar. Saya setuju kita belajar dari melihat dan memperhatikan cara "orang-orang sukses" dan memfilter mana yang bisa kita aplikasikan dan mana yang tidak dalam usaha kita. Karena setiap keberhasilan seseorang dengan yang lain memiliki nilai plus dan keunikan.

Nice posting,mas

-- mengatakan...

Menjadi seperti anak kecil yang polos dan jujur saya juga mau.
Yang ingin bereksplorasi bebas...
(secara, bosku tuh suka skali ngatur2 saya kalau lagi kerja, tapi kalau beliau dah di belakang saya, saya kerja menurut cara saya, yang penting hasilnya memuaskan dan tepat waktunya... *sedikit curhat*)

tyasjetra mengatakan...

sifat kanak2 kadang emang harus disimpen walaupun udah tuwir lohh..

jadi biar tetep semangat, pengen tau, sedikit nakal deelel deh.. asal jangan pipis sembarangan..

Anonim mengatakan...

sangat manusia sekali bang..

saya pun sama seperti abang "saya selalu dianggap 'trial and error' dalam menghadapi hidup"...

dan anak-anak tak harus belajar dengan orang dewasa, orang dewasapun harus belajar dari anak-anak, benar gak bang?...

indonesia bersatu

Anonim mengatakan...

kadang kita ingin kembali kemasa anakanak dimana segalanya terasa tanpa beban. bebas berbuat dan mengeksplorasi diri.
bener kata mbak tyas, tak ada salahnya menghidupkan jiwa "anakanak" dalam diri kita. biar gak stress, hehe

duh anak dalam foto itu kok bikin saya jadi merinding ya. apa coba yang bisa kita lakukan?

Azwar mengatakan...

ini potret masa depan anak sd terhadap fakir miskin, sungguh ironis, salam jari tengah itu menyayat hati

cahpesisiran mengatakan...

duh fotonya..
itu si anak, serasa enteng sekali menunjukkan jari tengahnya

lusia mengatakan...

Hi nice blog.I would like to xchange links.if u too like,plz let me know.thanks.
Hot actress images here.
http://www.indianmasalamullu.blogspot.com/
http://www.onlinebusinesscourse.blogspot.com/
http://www.poemstips.blogspot.com/

Anonim mengatakan...

wah anak2 skg udah pinter kayanya..hihi..itu pk naekin jari tengah segala..

wah klo disuruh didepan kelas utk maju atau tunjuk jari apa pkae jari tengah juga yah..??hehehe..

br kl ini liat pemandangan "unik" ky gini..!!!untung masih kecil..

mudah2an gede ga kurang ajar..hehehe

Anang mengatakan...

gambarnya luar biasa... bercerita tentang segalanya... tentang keacuhan dan ketidak tahuan anak kecil akan penderitaan hidup... dll

Anonim mengatakan...

sedih

Riri mengatakan...

jadi inget lagunya cindy cenora :

Emang enak anak-anak
Mau apa juga enak
tinggal ngomong doang

hi.hi.

Anonim mengatakan...

saya dari dulu suka sekali blog ini karena mengupas hal2 yg dmikian mnarik. Thx mas atas artikel mnariknya

Diana Yusuf mengatakan...

anak anak yah anak anak
gag pernah tau pucingnya ortu....tapi kalo ortu yang bijhak sampaikanlah kepadanya tentang keterpuruan ortu...insyallah di akan cepat dewasanya

Anonim mengatakan...

sepertiya ada yang perlu dibedakan antara jujur dan meniru tanpa perlu tahu maknanya...

Cebong Ipiet mengatakan...

semoga kita bisa membedakan , mana sifat lugu dan ketidaktahuan anak anak dengan sifat kekanak-kanakan

Anonim mengatakan...

aneh.. koq saya menangkap kepedihan pd tulisan ini ??

Anonim mengatakan...

@ jalooe
ijinkan saya berlutut didepan kang Jalooe! Salut!

inicuma mengatakan...

fotonya, wah anak-anak sekarang udah cerdas ya....masa ada pengemis malah tunjuk jari tengah,hehehehe
kadang sifat kekanak-kanakan perlu kang agar kita tidak stres, tapi yang penting bisa menempatkan dimana dia akan bersifat demikian.

*bayi ajaib*

The Diary mengatakan...

wah tuh anak gak sopan sama pengemis kok malah ngacungin jari tengahnya... gak diajarin soapn santun apa yaa

DavidMIqbal mengatakan...

kasihan pengemis tsbt...moga2 anak yg ngacungin tsb dapet berubah,karena gak sopan gituan org tua

Anonim mengatakan...

Anak sapa tuh,,,
Jitak ajah !!!

Anonim mengatakan...

hemmm beginilah nasib bangsa kita bung...hehehehe
gambarnya keren.hehehehe

Anonim mengatakan...

gambarnya luar biasa mantab, menggambarkan tentang kepolosan anak2 :)

Endonezya mengatakan...

sampai kapan juga... sifat kanak2 kita gak bakal hilang.... gw yakin itu kok! malah kebanyakan yang tua cuman umurnya doang, kelakuan masih kayak anak Tk... contohnya anggota DPR

arya mengatakan...

yupz......
fotonya menyayat hai..................


masalah anak2 yang ibgin bebas dan segala macam yah itu dunia mereka,,dan kita sebisa mungkin sedikit menghilangkan sifat itu..........


baca aja 3 tire manusai di blog gue...........!!

thx