"...itu sudah jadi kebiasaanku”

Suatu hari seekor kalajengking mondar-mandir di tepian sebuah sungai dan bermaksud menuju seberang sungai. Ditengah kebingungannya itu kalajengking melihat seekor katak yang sedang berenang-renang dipinggir sungai itu. Kalajengking berteriak memanggil si katak dan memintanya untuk mengantar ke seberang sungai. Tapi dengan tegas si katak menolak permintaan kalajengking, katanya “Aku tak mau mati konyol dengan membawamu menyeberangi sungai ini, karena aku tau kamu beracun dan kamu pasti akan menyengatku selagi ada kesempatan.”

Kalajengking tak menyerah begitu saja, dia terus merayu si katak dan berkata dengan meyakinkan:”Tentu saja aku tidak setolol itu kawan, bukankah kita berdua akan mati tenggelam kalau aku menyengatmu ditengah jalan?” Sang katak pun akhirnya percaya dengan rayuan si kalajengking dan setuju membantunya dengan cara menggendong kalajengking dipunggungnya berenang menyeberangi sungai itu.

Perjalanan pun dimulai dan ketika mereka berdua berada ditengah-tengah sungai, tiba-tiba kalajengking menyengat si katak dengan sangat kuat. Dengan nafas tersengal-sengal diujung kematiannya, dengan lirih si katak masih sempat berkata “Mengapa kamu mengingkari janjimu?, sekarang kita berdua akan mati.” Kalajengking menjawab “Aku sungguh tidak tahan untuk tidak menyengatmu, itu sudah kebiasaanku.”

Watch your thoughts, they become words. 
Watch your words, they become actions. 
Watch your actions, they become habits. 
Watch your habits, they become character. 
Watch your character, they become your destiny

artikel disengat dari sini, setelah memergoki ternyata ada seorang, ehh... seekor kalajengking mencoba hidup serumah bersama kami. :-(

28 komentar:

Cebong Ipiet mengatakan...

pada awalnya semua berasal dari pemahaman dan pemikiran

yuuuuk mulai ngerubah pemikiran biar yg baik baik aja yg jdi kebiasaan dan karakter kita




*pergi dg semena semena setelah ninggalin granat xixixix

Anonim mengatakan...

sedikit banyak, pemahaman dan pemikiran individu terbentuk oleh lingkungan di sekelilingnya, tapi jika lingkungan yang tidak mendukung, maka kembali lagi kepada filter setiap individu, apakah menjadikannya menjadi sebuah pemahaman dan pemikiran yang disetujui...

*Haiiiyah.. muter muter...

Anonim mengatakan...

Hiiiks..comment lagi...

Cuman mau bilang..

Kasihan..kataknya...

DuDuGi mengatakan...

Dasr tuh kalajengking eduuuuuun nggak tau diri.
Btw apakah kehidupan emang begitu ya?

Unknown mengatakan...

Salam! Semoga baik dan lucu jadi karakter Bung Wijaya.. :-)

Anonim mengatakan...

wah..wah..dapet satu pencerahan lagi dari suhu nih ;)

bener sekali kang..semua harus dipikirkan dengan seksama dan matang sebelum melakukan sesuatu..

biar balance susah sekali nie suhu..masih belajar terus dari baca2 dan liat opini orang yag bermangfaat seperti suhu ini :)

haiyahhh..waduhhh..untung kalajengking itu mah..hihihi..saya uler didalam rumah bergentayangan nie suhu..hehehe..

nah klo menurut suhu nie mana yah yg plng berbahaya..ular ato kalajengking?hehehe..

akhhh..kayanya seh sama ajah ya..sama2 berbahaya, mematikan dan memiliki bisa..hehehe..

Anonim mengatakan...

@ Cebong Ipiet
Ya setuju karena esensi dari pendidikan sebenernya adalah pembentukan karakter yg ujung2nya dpt 'merubah' nasib kita.

@ qitun
dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, begitu maksudnya qittun!? hehe....

@ blogendeng
satu peran kehidupan memang mesti kita ambil, tp klo bisa jgn jadi 'kalajengking' yg tidak bisa merubah kebiasaannya walau sedang diujung tanduk....

@ irsyad
Terima kasih dan semoga kita semua punya karakter yg baik.

@ blogger addicter
setuju suhu.. semua hal yg kita lakukan harus dapat kita pertanggungjawabkan.
Ular, kalajengking, tikus, tokek, nyamuk semua ada di rumah saya yg lebih mirip taman safari.. hehehe.. tapi betul kata suhu, yg penting masih ada rasa nyaman tinggal di rumah sendiri... makasih suhu :)

Anonim mengatakan...

Watch your words, they become actions.

ya saya sangat ingin lebih dari sekedar berkatakata
:)

The Diary mengatakan...

kalo aku menulis cuma ingin bercerita layaknya aku menulis di diaryku... tdk ada maksud menggurui atau yang lainnya

-- mengatakan...

Kalau kebiasaan jadi senjata tanpa memikirkan kebiasaan itu baik atau tidak, bisa diterima atau nggak, apa jadinya dunia....
Kebiasaan yang baik hendaklah dipupuk, kebiasaan buruk hendaklah dikubur.
Nice post, suatu pembelajaran bagi saya juga.

Nirmana mengatakan...

sesuatu entah baik atu buruk kalo sudah menjadi kebiasaan susah untuk di kontrol. Kebiasaan baik bernuah kebaikan, begitupun sebaliknya. jadi pilih mana?

Jaloee mengatakan...

waduh hati2 bang kalejengkinya.. nanti menyegat juga ..

* dan makacih atas pencerahanya :)

Bontangers mengatakan...

Ada kodok rokotok rokorok..
Di pingir kali rokotok...rokotok..
Mencari makan rokotok rokotok....
Setiap hari...rokotok...rokotok..
Kataknya ini kisah inspirasi dari itu lagu...
Kalajengking,pergi kamu..
Ganggu kodok cari makan.

Anonim mengatakan...

Nah kalo aku jadi ingat nih pengalaman SMA dulu. Bela-belain nagkap kalajengking buat direndam di minyak kelapa untuk numbuhin kumis ama jenggot, bener ga bro mitoz tsb? sampe sekarang aku cuma punya kumis tipiz ... he he he ...

Salam Blogger

Anonim mengatakan...

Watch your thoughts, they become words.
Watch your words, they become actions.
Watch your actions, they become habits.
Watch your habits, they become character.
Watch your character, they become your destiny

Menarik banget pak. Bisa jadi renungan dan pedoman neh

Anonim mengatakan...

Watch your thoughts, they become words.
Watch your words, they become actions.
Watch your actions, they become habits.
Watch your habits, they become character.
Watch your character, they become your destiny

Menarik banget. Bisa jadi renungan neh

—¤(rIDa)¤— mengatakan...

Betapa susahnya ninggalin kebiasaan buruk,. Meskipun itu sangat membahayakan bagi dirinya, contoh konkrit kebiasaan minum minuman khamer..

DavidMIqbal mengatakan...

kurang ajar tw kalajengking...sini biar saya hajar,kn kasihan kataknya

Anonim mengatakan...

wah kalo kalajengking mah di rumah aku ada lima dan semuanya ku pelihara dengan baik kang, tapi kalo lepas yah bahaya juga.......

emangnya di rumahmu ada binatang seperti itu...pelihara aja kang...kalo dilihat bakal menarik perhatian kok......asal jangan lepas kendali aja

Anonim mengatakan...

Bener2 nice to read....Eh poto2nya bagus2 dech....

Anonim mengatakan...

@ cerita senja
... dan saya ingin kata kata saya berawal dari pikiran yg bersih.. :)
@ lyla
...maksudnya mungkin lebih pada saling mengingatkan saja, bukan menggurui.
@ hellen
sama-sama mbak hellen, pembelajaran buat kita semua.
@ nirmana
pasti kita lebih milih kebiasaan yg baik tentunya.. :)
@ jaloe
sama-sama suhu... :)
@ [googleholic]
heuhehe... suaranya bagus juga nie mas indungg :D
@ kojek
wew, waktu masih sma dah pengen berkumis lebat ya kang? hihihi...
@ anthony harman
jangan lama-lama merenungnya , mas... hehehe....
@ (rida)
... klo kebiasaan buruk saya mungkin di rokok, tapi dah ga minum2....
@ david
dah tak hajar duluan, vid.... telat anda, hehehe...
@ harry
duh kyaknya memelihara hewan berbisa belum saatnya deh..
banyak anak kecil soalnya dirumah, mas...
@ natalia
makasih mbak natalia, kapan sampe di bali?

Junjung Purba mengatakan...

numpang ketawa aja deh...xixixixi....

Subagya mengatakan...

hmm.. kata-katanya mantab...mulutmu harimaumu

Anonim mengatakan...

"Watch your character, they become your destiny"

makanya anak2 perlu diberi pendidikan karakter dari usia dini.

perenungannya oke banget nih... thanks for sharing...

pejantan_tambun mengatakan...

wah... salam kenal juga mas... terimakasih sudah berkunjung, karena mas orang pertama yang masuk blog saya. saya sangat merasa tersanjung...
terimakasih...

Unknown mengatakan...

Wah bener Kang,,,
boLeh juga nasehatnya,,,
walaupun saya harus buka translator ,he,he,he...

saya suka kalo ngeliat kalajengking,, bentuknya bagus,,,
tapi ga ada niat untuk bertemu tuh...
takut euy!!!

Unknown mengatakan...

O iya Lupa saTu Lagi...
kaLo katak(kodok)... apa mau dikata...
itu panggilan dari temen saya,padahal wajah saya tampan rupawan nan ganteng kayak sekuteng,he,he

Anonim mengatakan...

rela mati karena tak kuasa menolak nafsu yang sudah menjadi kebiasaannya... nafsu memang edan!!